Merawat Spirit Menulis

Menumbuhkan Iklim Menulis


Sudah seminggu sejak digelarnya seminar fenomenal Darwis Tere Liye. Meski Tere tidak mau disebut sebagai motivator, nyatanya dia telah mampu membuat para peserta terkagum-kagum dan termotivasi. Bukan karena tampil cool dengan jumper coklat dan style kepala pelontos, atau memang 90 persen pesertanya kaum hawa?

Di auditorium berkapasitas 350 kepala itu, Darwis sukses menyedot perhatian dengan pembawaan, tips, pengalaman dan reason menulis nya yang masuk akal. tangan ini terasa gatal ingin segera digerakkan. di kesempatan itu seperti semua energi untuk menulis ada. 

persoalan mulai muncul setelah pukul 12.00, acara usai. pelan-pelan efek obat dari penetrasi Darwis memudar. kekhawatiran ini sebenarnya sudah muncul saat usulan seminar itu digulirkan. "Apa benar dengan mengundang tokoh penulis nasional motivasi kita mendadak naik 99,99% ??!!" sebagian optimis, sebagian lagi psimis.

Ya, saya termasuk peserta yang masih menyimpan sisa-sisa spirit Darwis, dan akan bertahan agak lama. meski saya akui agak menurun dengan alasan-alasan yang klise. seperti sibuk, waktu terbatas, dan males.

Merawat Spirit
Sebagai lembaga yang mengklaim diri sebagai gudangnya para penulis ini, pelan-pelan atau malah cepat-cepat harus sadar untuk memperbaiki iklim dan lingkungan serta tradisi ajar menulisnya. Jika masih asyik dengan kegiatan tapi lupa dengan kewajiban [baca:menulis], Al-Mizan akan tetap jalan di tempat.

banyak jalan untuk bisa menumbuhkan tradisi menulis. ada yang menggunakan cara-cara anarkis, bisa juga dengan cara-cara yang visual. cara mempengaruhi secara visual ini bisa ditempuh dengan mendekorasi kantor sedemikian rupa agar kita secara tidak sadar nyaman untuk menulis.

kerangka...
Ramaikan Dinding dg kreatifitas
jangan biarkan dinding kosong mlompong!!!!
1. Poster motivasi
2. Gambar/foto
3. Foto Pengurus
4. karya anggota
5. informasi penting
6. 




urung rampung....

0 komentar:

Posting Komentar