DADI KAJEN & PETERPAN

Sebuah Nama, Sebuah Cerita

Pada tahun 2008 Peterpan merilis album kelima berjudul Sebuah Nama, Sebuah Cerita, karya terakhir yang  (The Best of) sebagai ancang-ancang untuk ganti nama. Single pertama dari album ini adalah Walau Habis Terang. Lagu pembuka yang cukup menyita perhatian publik, termasuk sayah.


video klip yang digarap juga mampu menggambarkan bahwa memang grup ini akan berpisah dengan nama besarnya, Peterpan. Nama yang yang melegenda di jagad musik pop Indonesia. akhir video itu ditutup dengan personil grup yang saling berangkulan sesaat setelah mobil yang ditumpangi Ariel meledak. Duaaarrrrr.......

Dari visualisasi itu jelas tergambar, Grup band itu hendak meninggalkan kenangan atau 'kendaraan' yang mereka tumpangi selama ini. dari awal video yang berdurasi 3:38 menit itu lebih banyak menampilkan Ariel yang diikat dalam mobil. Dengan lirik yang sedih namun tetap mengajak untuk tersenyum dan optimis. Keikhlasan mereka menghapus nama Peterpan juga semakin tegas dengan adegan meledaknya mobil berikut efek suara meledaknya. Jika anda belum menemukan visualisasi itu, cover album itu sudah cukup mewakili!

DADI KAJEN; Tentang Sebuah Nama


Suasana dialog di Pendopo Kajen
Tadi malam, tiba-tiba saya ditelpon teman saya, Ahond untuk meminta sayah menghadiri acara Dialog perubahan nama Dadi Kajen di Pendopo. "Teko wae, dialoge asyik. ono mangan-mangane". sebenarnya kata terakhir bagi anak kos seperti saya itu motivasi terbesar. hahahaha.... tapi karena mahgrib itu sayah juga mendapat shodaqoh nasi megono bungkus dari Mas Imam Huda di Gedung Pemuda, jadi saya tidak begitu bernafsu. 

Hal menarik yang masih mendorong sayah untuk hadir adalah DIALOGnya. apalagi tema obrolan itu Tentang Sebuah Nama, yang akan diganti. tentu ini akan menarik. katanya lagi, "ribuan orang akan hadir". wah seru pikirku. tawaran temen saya itu saya iyakan, berharap di sela-sela dialog yang bosan saya bisa ke alun-alun untuk motret-motret happy.

Sebenarnya sayah juga berat meninggalkan rutinitas beberapa hari ini tiap malam. mendengarkan cerita-cerita asyik dari adekku, yang mengagumkan itu. :) demi sebuah ilmu baru dan silaturahmi sayah niatkan beranjak. singkat cerita, setelah menembus hujan sambil menenteng senjata Canon EOS 700D sampailah di Pendopo Kabupaten Pekalongan. H 4483 ZD tahun 2005 sayah parkir di antara mobil-mobil plat merah dan mobil elit lainnya. ada puluhan mobil berjajar disitu.

Tak disangka moderator yang memimpin dialog yang disetting mirip forum ILC itu dibawakan oleh senior sayah, Aminuddin Azis. Pendiri PATTIRO Pekalongan yang jarang di rumah, sibuk dengan bisnis kaos dan pendampingannya ke beberapa provinsi di Indonesia. pukul 20.45 diskusi bergaya ILK itu dimulai mas Amin, dengan kepala pelontosnya. Di sana sayah juga ketemu beberapa teman wartawan yang pernah ngliput bareng, banjir bareng dan beberapa alumni HMI seperti Bang Akbar Yulian, eks Kabid Pemuda Dinporapar yang sekarang di Dishub. tidak sia-sia. alhamdulillah.

William Shakespeare
Dalam dialog itu sudah saya duga, pasti banyak yang mengutip pernyataan William suka pare itu, "Apalah Arti Sebuah Nama". Quote itu biasanya untuk membenarkan argumen bagi siapa yang tidak begitu mempermasalahkan sebuah nama. Sebenarnya dia tidak hanya mengatakan itu saja, masih ada buntutnya. Dia mengatakan   “What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet. (Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi)

Dalam konteks wacana perubahan nama kabupaten Pekalongan menjadi Dadi Kajen, banyak pembicara yang tidak begitu menyoal. yang lebih utama adalah kesejahteraan warga. Pertimbangan yang muncul atas wacana perubahan nama kabupaten adalah banyak pengalaman pahit terkait kesamaan nama dengan Kota Pekalongan. Pasalnya beberapa pejabat pernah mengajukan proposal ke pusat ataupun ke lembaga lain, namun ketika lolos malah dana itu nyasar ke Kota Pekalongan. Sehingga agar tidak terulang nama ini perlu diganti.

Kaji Failasuf berkata lain, bos batik pesisir itu mengungkapkan bahwa sebenarnya yang lebih berhak dengan nama besar Pekalongan adalah Kabupaten bukan Kota. Pendapat ini didasarkapan pada sejarah, Pekalongan ya Kabupaten sebenarnya. hanya saja Kota Pekalongan beberap tahun ini lebih banyak membangun imej positif yang meningkatkan nama Pekalongan unggul. sebut saja, branding The World City of Batik, Museum batik, dan lain sebagainya.

Namun berbicara kemiripan nama, Failasuf melanjutkan, bahwa kita sebenarnya juga bisa diuntungkan. "Siapa tahu kalau Kota mengajukan bantuan, bisa nyasar ke kabupaten," disambut tawa hadirin. 

Kabupaten Pekalongan, lanjut Failasuf, bisa fokus kepada pengembangan daerah. dia membandingkan dengan penataan kota besar dunia yang maju yang memisah antara pusat pemerintahan dan pusat bisnis. Kabupaten memiliki wilayah pantura yang bisa dijadikan pusat bisnis dan wilayah kabupaten yang bisa diarahkan ke pusat pemerintahan.

"Lihat Jakarta sekarang, pusat pemerintahan dan bisnis jadi satu, wacana untuk perpindahan selalu mentah," kata Failasuf, yang style rambutnya mirip moderatornya.

Dialog yang terasa kurang dan belum selesai itu terpaksa ditutup dengan sambutan dari Bupati Antono didampingi wakilnya Fadia. Antono mengatakan, perubahan nama Dadi kajen mengandung spirit berani berubah. Nama kajen juga mempunyai arti baik yaitu terhormat.

Pantas saja jika Peterpan merubah namanya, selain nama besar, perjalanan Paterpan sebagai sebuah band juga menyimpan banyak luka dan masalah. mulai dari pemecatan 2 personilnya, maupun kasus video heboh yang menyeret nama vokalisnya. Hallo... NOAH. Semoga membawa perubahan baik. Sedang Pekalongan, dalam sejarah mempunyai kisah dan tokoh-tokoh besar. Tidak ada alasan untuk meninggalkan nama besar Pekalongan, selain hari ini Kabupaten harus kembali mengembalikan nama besar itu. Kota tahun lalu sudah memulai dengan slogan ulang tahun, "Mengembalikan Kejayaan Kota Pekalongan", aayo, kabupaten menyusul... sayah tunggu... :D

Dalang Bagong tengah memainkan
wayang kulitnya
Di akhir dialog sayah coba sms mas Amin, "waktu diskusinya kurang ya mas? he.." yang terlihat di luar pendopo sambil menyalakan sebatang rokok. "tidak leluasa mas..." jawab dia kemudian. sayah coba balas lagi, untuk mencairkan suasana, maklum setahun tidak ketemu, "Nonton wayang aja Bang, lebih leluasa...". Kebetulan di depan pendopo telah tersaji pagelaran wayang kulit. setelah saya duduk manis di kursi penonton wayang dia balas, "Waduh... cari tkg pijit mas...". hahaha ternyata dia capek.

tak betah duduk menyimak dialog yang tak paham, sayah mengeluarkan senjata yang dari tadi tidur di dalam tas. sayah tengok kiri kanan, eh ada polisi. ah biarin. biar nanti tembak-tembakan. gak pa-pa. kan besar punyaku. he...

jadilah tontotonan wayang habis untuk motrat-motret wayang kulit. he... nich hasil jepretan sayah... semoga berkenan... (bersambung brow...)

DUHAI YANG TERCINTA

YA UHAILAL HUB - DUHAI YANGTERCINTA

eeeng... iiiing... eeeng.... masih ingat ini gak Langitan Mania ? yach, gara-gara booming Habib Syech dan Muqorrobin, jadi lupa dengan grup sholawat yg dulu nge-hits. ini lagu favorit sayah waktu SMP dulu.


Foto Jepretan Hadian Anam
Lagu ini pertama kali sayah dengar dari kaset-kaset yang dibawa kakak saya saat pulang mondok di ponpes Al-Fadlu kaliwungu. Saat dia pulang pasti bawa kaset baru. mulai Langitan jilid pertama sampai belum keluar lagunya dia sudah punya... wkwkwkwk... 

tahun itu masih berupa kaset tape pita hitam yg muter-muter itu. mau beli yg versi VCD belum punya playernya. ya sudah, tanpa harus menunggu punya itu barang untuk bersholawat ria, dengan kaset pun OK kn... 

tak puas cukup nyanyi-nyanyi di kamar dan heboh di kamar mandi, kita pun buat grup sholawat. namnya pun mirip-mirip dengan grup aslinya, Al-Muqtashida. oleh kakak sayah diberi nama Al-istifadah (kalo gak salah. he)

grup yang terdiri dari anak-anak kampung ingusan seperti saya, berjalan lancar. dengan alat musik seadanya seperti 1 set tamborin atau "terbang". kami latihan dan show dari rumah-rumah anggota grup awalnya. karena eksistensi kita terlihat bagus, beberapa tetangga yang suka sholawat dan suka berisik mempersilakan untuk main di kediamannya dengan jajanan (pacetan) seadanya. kadang ada yg nyuguh lontong, soto, dll. :D

Lagu-lagu yang kami dendangkan lambat laun bertambah seiring dengan perkembangan zaman ORLA, ORBA sampai Reformasi bin Demokrasi, :D sesuai dengan tren yang berkembang di dunia persholawatan dan jagad penerbangan.

NADA CINTA
Sudah cukup sejarah sayah bercinta dengan sholawat. Jadi dulu saat galau ya muternya lagu-lagu sholawat yang melankolis nan romantis. sampai hari ini laptop sayah 10 persen berisi nada-nada sholawat. Jadi kalau kangen suasana rumah sayah punya cara sendiri untuk membangun iklm seperti di rumah. tinggal setel kenceng lagu-lagunya Ahmad Yani, dkk serasa di rumah.

Nah, ini sayah kutipkan atau sayah copas kan satu terfavorit sayah. judulnya Ya Uhailal Hub artinya Duhai Yang Tercinta. sekilas judulnya satu genre dengan lagu pop Indonesia. artinya tak kalah makjleb dengan lagu-lagu CINTA band Indonesia. bedanya, lagu sholawat mempunyai kekuatan alam religi dan mahabbah kepada Nabi SAW.

Dengan melantunkan syair-syair bernada pujaan kepada Nabi, alam bawah  sadar kita akan terbiasa dengan mengingat sifat, akhlak dan kepribadian nabi. dan pada gilirannya bertujuan untuk mem-follow- tingkah dan tanduk nabi. 

UNTUK SI DIA
selain lagu cinta, banyak juga lagu renungan hidup, refleksi dan doa. lagu-lagu bernada sholawat hampir mempengaruhi psikologis sehari-hari (bagi yang memahami artinya). termasuk lagu CINTA ini. meski ditujukan kepada nabi, kadang sayah sedikit nakal dengan pujaan hati yang lain, gadis impian. Saat dimana cinta tumbuh di hati ini, lagu ini hadir memperingati dan menyemarakkan.

Lirik-lirik yang ditulis juga klop untuk memuji sang kekasih, dengan seluruh kelebihan yang dia punya. Meski tanpa tahu si dia tahu atau tidak, dibalas cintanya atau tidak. lagu ini menghibur hati yang tengah dimabuk cinta. Tentu, sayah tidak sembarangan mempersembahkan lagu ini kepada si dia pujaan hati. Setidaknya dia sholehah, sehingga jika kita berharap mencintainya, memilikinya akan menambah kecintaan kita kepada Rasul dan Allah.

Bukankah kita mencintai seseorang itu karena Allah SWT ? semoga dengan mendendangkan lagu ini bisa menambah kualitas KECINTAAN kita kepada Nabi SAW dan Allah SWT. amin (maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan)


DUHAI YANG TERCINTA

Wahai orang-orang tercinta
Bedermalah kepadaku dengan cinta setiamu
Aku berkata, "Wahai para kekasih, kembalilah!!" 
Semua harapanku ada padamu
Engkau menumbuhkan hatiku
Dengan mengingatmu adalah obat bagiku
Kedatanganmu membutakan cinta hatiku
Kapan datangnya hari pertemuan itu
Kebahagiaanku saat aku bisa memandangmu
Berilah aku kesempatan untuk memandangmu wahai hamba yang mulia
Ketika kerelaanmu setia padaku
Hati jernih dan cinta pun membara
Tiada berarti bagiku kecuali cinta padamu
Jika engkau mau bertemu denganku
Aku kembalikan surat-suratku padamu
Jika engkau mau mengabulkan permohonanku

(Itulah harapanku)

yang belum pernah denger lagunya bisa di download disini

Politik dan Cinta Buta

Politik dan Cinta Buta


Dewasa ini orang-orang  terdekat kita bahkan mungkin semua orang tengah gandrung dengan dunia politik. Mereka rame-rame merapat ke masing-masing kubu untuk mendukung niat baik para kandidat untuk memperbaiki negeri ini dengan mencalonkan diri menjadi capres dan cawapres. Termasuk saya. :D

Fenomena dukung-mendukung ini kemudian menjadi bergeser lantaran kandidat yang didukung mendapat hadiah informasi negatif bahkan hitam. Karena berpotensi menurunkan elektabilitas sang kandidat akhirnya tidak mau itu terjadi si pendukung kembali balik menyerang. Terjadilah rebut-ribut perang informasi antar kedua kubu.

Hal inilah yang dalam dunia demokrasi menjadi tidak sehat. Para pendukung capres ini seakan berevolusi menjadi seperti fans selebriti, supporter sepakbola yang fanatic dan anarkis. Baik anarkis secara fikir maupun fisik. Fenomena ini bisa dilihat mulai dari sekedar sindir menyindir, joke gambar-gambar yang diplesetkan hingga makian. Bahkan di beberapa kampanye sudah menjurus ke anarkis. Saya tidak akan menyebut dari kubu mana yang sudah sampai anarkis, nanti dikira kampanye. Repot!

“Perlu kesadaran & tekad utk membangun kepercayaan publik bhw politik itu mulia, terhormat & tempat berkumpulnya org2 baik dan bersih.”@komar_hidayat

Selepas subuh tadi saya tertarik melihat Pak Andi Eswoyo yang merespon fenomena fanatic buta dengan begitu cerdas. Beliau memposisikan sebagai lawan dari orang fanatic buta. Posisinya sebagai akademisi adalah sangat tepat dan memang harus begitu bukan. Di status beliau saya iseng balas dengan dukungan, sedikit urun rembug bahwa posisi akademisi tak ubahnya seperti posisi ulama. Ulama yang harusnya bersifat netral dan mengayomi semua umat dan masyarakat.

Saya juga mengamini apa yang dikatakan Prof Qomarudiin Hidayat dalam jada twitternya, “Jendral itu mirip Ulama. Jangan terlibat kontestasi politik praktis. Anak buah bingung.” Akademisi juga mestinya begitu, tidak terlibat dalam hiruk piku politik praktis. Dia lebih berkepentingan kepada bagaimana membuat masyarakat agar tetap tercerahkan di tengah informasi tak jelas sumber dan kebenarannya.

CINTA BUTA
Jika virus fanatic sudah menjangkiti maka secepat itu akan menjalar. Analogi ini mirip dengan orang yang jatuh CINTA. Biasanya orang yang tengah dilanda asmara nalarnya akan buntu. Jika diberi nasehat cenderung tidak memperhatikan bahkan diabaikan. Hatinya sudah beku. Ada yang akhirnya pasrah dengan berujar, “percuma menasehati orang jatuh cinta”.

Ayo, yang pernah mengalami suasana batin itu, coba berkedip… ;)

Ya, semua mengalami, hanya kualitas dan kuantitasnya yang berbeda. Akhirnya banyak juga yang mengalami penyesalan, lantaran semula acuh dengan nasehat-nasehat bijak dari orang-orang terdekat.  Ketika orang mulai fanatic, maka hati sudah tertutup. Jika sudah begitu nalar dan piker sudah tidak sehat. Semua perbuatan sudah tidak dibangun atas dasar kebenaran hati, melainkan nafsu.

Dengan fanatic kita tidak bakal tahu apa motif sebenarnya atau ada kepentingan lain dibalik niat baiknya itu. Untuk pendapat ini, @komar-hidayat kembali menulis “Kekuasaan bisa jadi instrumen utk memperbaiki bangsa. Bisa juga utk melindungi kepentingan pribadinya.” Nah jika sudah terlanjur fanatic maka kita sulit untuk memilah mana yang benar, cenderung benar atau salah dan seterusnya.

Sampai hari ini saya sempat dikecewakan dengan sikap seorang tokoh idola yang akhirnya membela salah satu kubu. Awalnya saya menerima argumentasi beliau niat baiknya untuk berpihak. Saya juga telah menerima argumentasi serupa dan beberapa pertimbangan yang masuk nalar “politik”.

Namun beberapa pernyataan beliau di media kemudian, mulai jauh dari apa yang saya kenal dulu. Banyak komentar yang tidak lagi cerdas, sama seperti politisi-politisi kebanyakan. Saat itu runtuh kepercayaan saya dengan beliau.

Semoga masih menjumpai kebenaran pada diri beliau pada akhirnya, doa saya.

DILEMA
Fanatic buta, akhirnya semakin membuat pesta demokrasi semakin buram saja dan dunia politik pada umumnya. Di posisi ini masyarakat akan mengalami dilema. Mendukung dengan resiko terbawa arus fanatic buta atau netral dengan resiko akan dicap sebagai kaum apatis. Atau yang paling frontal ketika kecewa dengan dua kubu atau yang masih dan tambah benci dengan politik adalah GOLPUT!

“Perlu kesadaran & tekad utk membangun kepercayaan publik bhw politik itu mulia, terhormat & tempat berkumpulnya org2 baik dan bersih.” Tulis lagi @komar_hidayat kemarin, yang baru sempat sy RT pagi ini.

Akhirnya di tahun ini kita tetap harus belajar. Setidaknya belajar berpolitik dari sisi yang lain. KPU sudah memutuskan ada dua kandidat, dua pasang dan satu yang akan melenggang ke istana. Mari gunakan hak pilih kita.

“Terdpt pembelajaran politik dan komparasi bagaimana mendukung capres dg cerdas dan elegan atau sebaliknya.” @komar_hidayat.

Atau, jangan-jangan sejak jaman pitekantropus sampai jaman politikus, politik memang seperti ini ? :D semoga tidak!


@KOWIMisme


CINTA MATI, Dari Politik Hingga Romantik

CINTA MATI, Dari Politik Hingga Romantik

terlalu banyak menyimak status para pendukung yang sepertinya CINTA MATI dengan para capres. Beragam informasi seputar biografi, sepak terjang, track record masa lalu gembruduk tersaji di wall kita. seperti doa-doa yang terkabulkan begitu saja.

Jadi ingat lagu CINTA MATInya Agnes feat Ahmad Dhani yang ngehits banget. sayah dulu juga pernah punya kenangan dengan lagu ini. tahun 2006 kalo tidak salah, berarti benar. :D saat itu sayah dan teman-teman workshop ada dalam karantina pelatihan dan tes bengkel keterampilan di Semarang. semacam di asrama seminggu gituh...

saat mau berangkat, ada peristiwa unik bin nakal. waktu itu kami sekeluarga baru punya hp untuk pertama kali. merknya nokia tipe sliding. cukup eksklusif saat itu. tapi saat berangkat ke Semarang secara diam-diam aku bawa saja. padahal adikku sudah pesan jangan dibawa. hehehe..

sebagaimana pagi hari pertama di tempat konsentrasi itu, salah satu temanku yg romantis, sebut saja namanya Syarif biasa dipanggil Akbar Syarif. he kebalik ya... ngajak jalan-jalan keliling kompleks. Dalam rute-rute dan kelok-kelok gang sempit sayah tanya dia, lagu romantis untuk nembak cewek apa Rif? Syarif memang pinter main gitar dan lagu-lagu galau. dulu galau belum booming.

lalu, seperti halnya dukun, dia juga memberi mantra. mantranya lagu CINTA MATInya Agnes feat Ahmad Dhani. sejurus kemudian, di nyanyi dengan nada sekenanya, lha tanpa senjata, gitar. tapi cukup membius untuk ikut nyanyi. jadilah lagu itu lagu kenangan saat galau suka sama cewek.

sekarang nada-nadanya juga begitu... meski awalnya karena fenomena politik jadi kenangan romantik. nah, ni diye lagu dan liriknya. silakan dinikmati. siap-siap termehek-mehek ya... :D dijamin lagunya makjleb banget.

visualisasinya juga pas banget. lebih-lebih saat agnes melihat bayangan Dhani di cermin. seakan kedua sepasang kekasih itu tengah terpisah ruang dan waktu. yang tak kunjung temu. monggo dinikmati alakadarnya...

CINTA MATI




Bagaimana caranya untuk
Agar kau mengerti bahwa
Aku rindu

Bagaimana caranya untuk
Agar kau mengerti bahwa
Aku cinta

Masihkah mungkin hatimu berkenan
Menerima hatiku untukmu

Chorus:
Cintaku sedalam samudera
Setinggi langit di angkasa kepadamu
Cintaku sebesar dunia
Seluas jagad raya ini kepadamu
Kepadamu

Bagaimana caranya untuk
Agar kau mengerti bahwa
Aku rindu

Bagaimana caranya untuk
Agar kau mengerti bahwa
Aku cinta

Masihkah mungkin hatimu berkenan
Menerima hatiku untukmu

Chorus

Bagaimana caranya
Agar kau mengerti
Bahwa aku mencintaimu selamanya

Bagaimana caranya
Agar kau mengerti
Bahwa aku merindukanmu selamanya

Chorus

Perempuan Tidak Hanya Pengusir Bosan

Assalamu’alaikum masyarakat...
bismillahirrohmanirrohim


Alhamdulillah bisa kembali ngeblog lagi, gila-gilaan lagi. dan pada gilirannya bisa berbagi dan menginspirasi. semoga. ini karena ada seseorang yang akhir-akhir ini mengisi hari-hariku. :) semoga bisa istiqomah berkarya untuk umat dan bangsa. amin


Training Keprempuanan
Gara-gara diberi tugas menyecreening peserta pelatihan Latihan Khusus Kohati (LKK) HMI Cabang Pekalongan Kamis lalu untuk kategori materi makalah, sayah jadi kembali terpesona. Ghiroh para remaja putrid hmi itu sangat luar biasa. Screening dimulai selepas isya’, mundur dari jadwal yang semula di patok jam 16 sore. Dan sudah sayah duga. :D.

Kemunduran jadwal itu selain dibuat panitia juga karena permintaan saya sendiri. Sore itu saya silaturahmi ke Doro, mengunjungi rumah produksi batik yang cukup terkenal dan bersejarah, Batik Prasasti brandingnya. Bukan hanya sekedar dolan, saya mempunyai tujuan khusus untuk menawarkan atau promosi website yang say jual. Alhamdulillah goaaal… meski sampai sekarang belum closing. Semuga dipermudah jalannya. Amin
Kembali ke LKK tadi. Dialog yang terjadi dengan para peserta yang berasal dari mancaprovinsi itu membuahkan beragam cerita. Lebih tepatnya curhat. Ya, adek-adek kohati saat sayah screening lebih banyak curhat dari pada berargumen. Curhatnya seputar kelemahan mereka membuat makalah. (jangan su’udhon curhat macem-macem lhoh…)
Ekspresi semangat peserta Latihan Khusus Kohati HMI

Tidak ada peserta yang berani dengan pede mempertahankan isi dan karya makalahnya. Mereka cenderung mengakui kekurangan makalahnya setelah kemudian saya tunjukkan beberapa kesalahan yang mendasar. Akhirnya screening itu berjalan hambar, karena tak ada debat ataupun pembelaan argumentasi secuil pun.
Apakah ini semakin menegaskan bahwa perempuan itu lebih bodoh dari laki-laki?! Untuk training prestisius ini tidak dipersiapkan sebaik-baiknya? Ternyata tuduhan bodoh itu tak selamanya benar. Beberapa dari mereka mengaku tengah menempuh ujian akhir dan beberapa mendapatkan informasi yang terlambat. Bisa ditebak, makalah yang lahir ya, tak memuaskan, asal jadi. Selebihnya mereka mengaku jarang buat makalah dan beragam alasan lain yang kreatif-kreatif, lucu-lucu dan aneh-aneh. :D

Tapi energi yang saya keluarkan untuk menyecreening yang berharap ada peserta cakep yang pinter dan diskusi terobati dengan nongolnya buku-buku tentang perempuan. Tapi tak semua buku yang dibawa peserta itu bagus-bagus. Bagus menurut kaca mata sayah adalah buku-buku dengan persepsi sejarah, dinamika, pergolakan dan sejenas. Untuk buku semacam bagaimana menjadi perempuan baik, pandai menabung dan lainnya ada di nomor berikutnya.

Buku Sejarah Perempuan Indonesia
Beberapa diantaranya yang membuat mata saya sedikit melek di pukul 01 dini hari adalah buku yang dibawa oleh peserta dari Cabang Ciputat Jakarta. Buku cetakan baru itu berjudul  "Sejarah Perempuan Indonesia; Gerakan & Pencapaian) karya Cora Vreede-De Stuers (CVdS). 

CVdS telah mempelajari pergerakan Indonesia dg cara yg berbeda, ia merefleksikan hubungannya dg berbagai pergerakan perempuan, ideologi politik sezaman dan masalah2 penting untuk memahami Indonesia.

Buku yg recomended untuk dibaca perempuan, selain wawasan setidaknya perempuan akan merasa lebih bersyukur. Salah satu topic yang diangkat di buku itu adalah mengapa perjuangan perempuan saat itu pada perkawinan dan keluarga. Berbeda dengan kurun waktu pasca reformasi yang lebih menekankan pada aspek kesetaraan dan keterwakilan perempuan di sektor-sektor publik yang selama ini didominasi oleh kaum maskulin.

Anda akan menemukan jawabannya di buku hebat itu. Anehnya, buku keren itu ditulis bukan orang Indonesia dan ditulis dengan bahasa asing. Sesaat setelah sayah posting artikel itu beberapa kader ada yang merespon. Semoga tidak berhenti pada penasaran saja, tapi berlanjut dengan membeli dan membaca.
Buku berikutnya adalah buku karangan Ali Syariati berjudul Negara Perempuan, ini buku jadul banget sejadul-jadulnya. Namun belum sempat saya buka-buka sudah diserang kantuk. He…

Tak sekedar pengusir bosan
Mengkaji tentang perempuan memang asyik. Makhluk yang satu ini diciptakan oleh Allah tidak sekedar sebagai pengusir bosannya Nabi Adam saat di Surga. Kalau hanya itu, mengapa dulu Allah SWT tidak member adam hp symbian atau android saja ? hahahaha…

Sayah jengkel saat malam minggu temen saya menulis status demikian, “Adam saja dulu pernah bosan di surga.” Langsung sy balas, “ kesini saja”. Maksud saya disini adalah ke Gedung Pemuda. Karena saat itu sedang ada pertemuan BEM se Pekalongan yang juga banyak kaum hawa. Hehehehe..
Kebutuhan terhadap kehadiran perempuan untuk cerita Adam kemudian berlanjut pada persoalan hidup yang penuh perjuangan, tantangan, meneruskan generasi dan membangun peradaban. Awalnya memang terkesan hanya karena perkara “bosan”.

Naluri lelaki memang jika terserang rasa bosan adalah terlintas wajah-wajah perempuan pujaan hatinya. Selanjutnya akan berlanjut dengan aktivitas-aktivitas pribadi, entah ngirim sms, say hello dan beragam modus lain. Bagi yang malu-malu cukup memandangi foto di wallpaper gadgetnya. Sedang bagi yang memiliki ketakwaan tingkat tinggi  kan berucap istighfar, wudlu’ dan beragam ritual lainnya untuk mengusir setan dan mengendalikan hawa nafsunya.

Anda termasuk yang mana?

Suci seperti Sajadah
Salah satu peserta SUCI 4 dari NTT, Abdur pernah berseloroh, bahwa keberadaan prostisusi dolly dan lain-lain itu menurunkan harkat dan martabat perempuan . Karena pada dasarnya perempuan itu suci seperti sajadah, diatasnyalah suami beribadah. Wkwkwkwk… ada yang mau jadi sajadah saya??? Nanti gerakan sholat jadi sujuuuud aja… hihihihihi….

Sekian dulu tulisan acak-acakan untuk tahun ini, sudah banyak rumah laba-laba di blogku, sayah mau bersih-bersih dulu… siapa tahu ada kaum hawa yang mau jadi sajadah sayah… wkwkwkwk…

Wassalamu’alaikum… C U nek tem… ;)
Khusnul Kowim