Assalamu’alaikum masyarakat...
bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah bisa kembali ngeblog lagi, gila-gilaan lagi. dan pada gilirannya bisa berbagi dan menginspirasi. semoga. ini karena ada seseorang yang akhir-akhir ini mengisi hari-hariku. :) semoga bisa istiqomah berkarya untuk umat dan bangsa. amin
Training Keprempuanan
Gara-gara diberi tugas menyecreening peserta pelatihan
Latihan Khusus Kohati (LKK) HMI Cabang Pekalongan Kamis lalu untuk kategori
materi makalah, sayah jadi kembali terpesona. Ghiroh para remaja putrid hmi itu
sangat luar biasa. Screening dimulai selepas isya’, mundur dari jadwal yang
semula di patok jam 16 sore. Dan sudah sayah duga. :D.
Kemunduran jadwal itu selain dibuat panitia juga karena
permintaan saya sendiri. Sore itu saya silaturahmi ke Doro, mengunjungi rumah
produksi batik yang cukup terkenal dan bersejarah, Batik Prasasti brandingnya. Bukan
hanya sekedar dolan, saya mempunyai tujuan khusus untuk menawarkan atau promosi
website yang say jual. Alhamdulillah goaaal… meski sampai sekarang belum
closing. Semuga dipermudah jalannya. Amin
Kembali ke LKK tadi. Dialog yang terjadi dengan para peserta
yang berasal dari mancaprovinsi itu membuahkan beragam cerita. Lebih tepatnya
curhat. Ya, adek-adek kohati saat sayah screening lebih banyak curhat dari pada
berargumen. Curhatnya seputar kelemahan mereka membuat makalah. (jangan su’udhon
curhat macem-macem lhoh…)
Ekspresi semangat peserta Latihan Khusus Kohati HMI |
Tidak ada peserta yang berani dengan pede mempertahankan isi
dan karya makalahnya. Mereka cenderung mengakui kekurangan makalahnya setelah
kemudian saya tunjukkan beberapa kesalahan yang mendasar. Akhirnya screening
itu berjalan hambar, karena tak ada debat ataupun pembelaan argumentasi secuil
pun.
Apakah ini semakin menegaskan bahwa perempuan itu lebih bodoh
dari laki-laki?! Untuk training prestisius ini tidak dipersiapkan
sebaik-baiknya? Ternyata tuduhan bodoh itu tak selamanya benar. Beberapa dari
mereka mengaku tengah menempuh ujian akhir dan beberapa mendapatkan informasi
yang terlambat. Bisa ditebak, makalah yang lahir ya, tak memuaskan, asal jadi. Selebihnya
mereka mengaku jarang buat makalah dan beragam alasan lain yang
kreatif-kreatif, lucu-lucu dan aneh-aneh. :D
Tapi energi yang saya keluarkan untuk menyecreening yang
berharap ada peserta cakep yang pinter dan diskusi terobati dengan nongolnya
buku-buku tentang perempuan. Tapi tak semua buku yang dibawa peserta itu
bagus-bagus. Bagus menurut kaca mata sayah adalah buku-buku dengan persepsi
sejarah, dinamika, pergolakan dan sejenas. Untuk buku semacam bagaimana menjadi
perempuan baik, pandai menabung dan lainnya ada di nomor berikutnya.
Buku Sejarah Perempuan Indonesia |
Beberapa diantaranya yang membuat mata saya sedikit melek di
pukul 01 dini hari adalah buku yang dibawa oleh peserta dari Cabang Ciputat Jakarta.
Buku cetakan baru itu berjudul "Sejarah Perempuan Indonesia; Gerakan &
Pencapaian) karya Cora Vreede-De Stuers (CVdS).
CVdS telah mempelajari pergerakan Indonesia dg cara yg berbeda, ia merefleksikan hubungannya dg berbagai pergerakan perempuan, ideologi politik sezaman dan masalah2 penting untuk memahami Indonesia.
Buku yg recomended untuk dibaca perempuan, selain wawasan setidaknya perempuan akan merasa lebih bersyukur. Salah satu topic yang diangkat di buku itu adalah mengapa perjuangan perempuan saat itu pada perkawinan dan keluarga. Berbeda dengan kurun waktu pasca reformasi yang lebih menekankan pada aspek kesetaraan dan keterwakilan perempuan di sektor-sektor publik yang selama ini didominasi oleh kaum maskulin.
CVdS telah mempelajari pergerakan Indonesia dg cara yg berbeda, ia merefleksikan hubungannya dg berbagai pergerakan perempuan, ideologi politik sezaman dan masalah2 penting untuk memahami Indonesia.
Buku yg recomended untuk dibaca perempuan, selain wawasan setidaknya perempuan akan merasa lebih bersyukur. Salah satu topic yang diangkat di buku itu adalah mengapa perjuangan perempuan saat itu pada perkawinan dan keluarga. Berbeda dengan kurun waktu pasca reformasi yang lebih menekankan pada aspek kesetaraan dan keterwakilan perempuan di sektor-sektor publik yang selama ini didominasi oleh kaum maskulin.
Anda
akan menemukan jawabannya di buku hebat itu. Anehnya, buku keren itu ditulis
bukan orang Indonesia dan ditulis dengan bahasa asing. Sesaat setelah sayah
posting artikel itu beberapa kader ada yang merespon. Semoga tidak berhenti
pada penasaran saja, tapi berlanjut dengan membeli dan membaca.
Buku
berikutnya adalah buku karangan Ali Syariati berjudul Negara Perempuan, ini
buku jadul banget sejadul-jadulnya. Namun belum sempat saya buka-buka sudah
diserang kantuk. He…
Tak sekedar pengusir bosan
Mengkaji
tentang perempuan memang asyik. Makhluk yang satu ini diciptakan oleh Allah
tidak sekedar sebagai pengusir bosannya Nabi Adam saat di Surga. Kalau hanya
itu, mengapa dulu Allah SWT tidak member adam hp symbian atau android saja ?
hahahaha…
Sayah
jengkel saat malam minggu temen saya menulis status demikian, “Adam saja dulu
pernah bosan di surga.” Langsung sy balas, “ kesini saja”. Maksud saya disini
adalah ke Gedung Pemuda. Karena saat itu sedang ada pertemuan BEM se Pekalongan
yang juga banyak kaum hawa. Hehehehe..
Kebutuhan terhadap kehadiran perempuan untuk cerita Adam kemudian
berlanjut pada persoalan hidup yang penuh perjuangan, tantangan, meneruskan
generasi dan membangun peradaban. Awalnya memang terkesan hanya karena perkara “bosan”.
Naluri lelaki memang jika terserang rasa bosan adalah
terlintas wajah-wajah perempuan pujaan hatinya. Selanjutnya akan berlanjut
dengan aktivitas-aktivitas pribadi, entah ngirim sms, say hello dan beragam
modus lain. Bagi yang malu-malu cukup memandangi foto di wallpaper gadgetnya. Sedang
bagi yang memiliki ketakwaan tingkat tinggi kan berucap istighfar, wudlu’ dan beragam
ritual lainnya untuk mengusir setan dan mengendalikan hawa nafsunya.
Anda termasuk yang mana?
Suci seperti Sajadah
Salah satu peserta SUCI 4 dari NTT, Abdur pernah berseloroh,
bahwa keberadaan prostisusi dolly dan lain-lain itu menurunkan harkat dan martabat
perempuan . Karena pada dasarnya perempuan itu suci seperti sajadah,
diatasnyalah suami beribadah. Wkwkwkwk… ada yang mau jadi sajadah saya??? Nanti
gerakan sholat jadi sujuuuud aja… hihihihihi….
Sekian dulu tulisan acak-acakan untuk tahun ini, sudah banyak
rumah laba-laba di blogku, sayah mau bersih-bersih dulu… siapa tahu ada kaum
hawa yang mau jadi sajadah sayah… wkwkwkwk…
Wassalamu’alaikum… C U nek tem… ;)
Khusnul Kowim
0 komentar:
Posting Komentar